Selasa, 12 Juli 2011

TEKNIK PENYEDIAAN BIBIT KELAPA


Usaha perbaikan produktifitas tanaman kelapa harus dimulai sejak penyediaan bahan tanaman/bibit mengingat potensi produksi suatu tanaman tergantung pada bahan tanaman, cara penanganan dan perlakuan yang diberikan. Untuk mendapatkan bibit kelapa yang baik ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan sehingga didapatkan pohon kelapa yang menghasilkan buah yang maksimal. Salah satu tahapan awal untuk mendapatkan pohon kelapa dengan produksi maksimal adalah teknik penyediaan bibit tanaman kelapa.
Tujuan pembibitan adalah untuk menghasilkan tanaman yang subur dan sehat dalam waktu yang relatif singkat. Keuntungan yang diperoleh antara lain : menghasilkan tanaman yang seragam, berbuah lebih awal dan berproduksi tinggi.
BAHAN TANAM
Buah yang dijadikan benih diambil dari pohon induk dengan jumlah buah per tandan lebih dari 7 butir. Benih yang baik mempunyai ciri-ciri:
-        Bebas hama dan penyakit.
-        Ukuran buah normal, tidak terlalu besar atau kecil tergantung kultivar kelapa.
-        Warna buah kecoklatan dan licin sebagai tanda matang penuh.
-        Air buah kalau dikocok bunyinya nyaring
-        Berat buah minimal 1.250 gram untuk kelapa Dalam.
PERSEMAIAN
Perbanyakan tanaman kelapa umumnya dilakukan secara generatif dengan menggunakan buah yang disemai dengan tahapan, sebagai berikut :
Penyiapan Lahan Pesemaian
Setelah lokasi pesemaian terpilih, tanah dibersihkan dan diolah sedalam 30-40 cm. Pengolahan tanah dapat dilakukan secara :
        Manual, dengan cangkul.
  Buat bedengan pesemaian dengan ukuran lebar 1.5 m sedangkan panjang bedeng disesuaikan dengan kondisi dan keadaan setempat, maksimum 25 m. Tinggi bedengan sekitar 25 cm, dan jarak antar bedengan 80 cm.
        Dibuat penyangga sebagai penghalang dari belahan bambu supaya tanah bedengan tidak mudah tererosi.
Penyayatan Sabut
        Pertama-tama pilih bidang tempat yang akan muncul tunas yaitu sisi terlebar dari mata benih.
        Dengan menggunakan parang tajam, sayatlah secara hati-hati pada sisi terlebar sedalam 1 cm. Perlakuan ini ditujukan agar kecambah mudah keluar dan pertumbuhan bibit normal. Hati-hati menyayat benih yang sudah agak lama dalam perjalanan sejak panen (2 bulan), karena mata tunas bisa ikut tersayat. Teknik sayatan dapat dibantu dengan menarik keatas sebagian sabut yang disayat.
Gambar Persemaian Kelapa


 Pendederan Benih
  • Letakkan benih yang telah disayat pada bedeng pengecambahan setelah sebagian tanah dikeluarkan ke samping bedeng.
  • Butiran kelapa disusun berderet saling bersinggungan, posisi agak miring, dengan bagian yang disayat berada diatas.
  • Barisan benih disusun secara zig-zag dengan arah sayatan satu arah.
  • Sebagian tanah yang dikeluarkan semula, dikembalikan lagi kesamping benih dan jejal kedalam rongga-rongga antara buah kelapa, sampai padat dan rata dengan jari tangan. Sayatan jangan sampai tertimbun tanah.
Pemeliharaan Pesemaian
  • Penyiraman benih dilakukan dua kali sehari pada musim kemarau, sedangkan musim hujan cukup dilakukan sekali sehari, atau tergantung curah hujan. Penyiraman telah cukup, jika sayatan ditekan akan nampak keluar air.
  • Pencegahan hama dan penyakit dipesemaian perlu dilakukan setiap bulan. Apabila diperlukan gunakan insektisida dan fungisida secara terpisah. Dosis yang dipakai menurut takaran yang dianjurkan. Penyemprotan pestisida dilakukan secara merata pada seluruh benih/kecambah.
  • Penyiangan gulma yang tumbuh di pesemaian dilakukan setiap bulan. Gulma dicabut, dikumpulkan dan dibakar.
Seleksi Kecambah
Tujuan seleksi kecambah adalah untuk memilih benih kelapa yang telah berkecambah dan seragam sebelum dipindahkan pada polibag atau bedeng pembibitan. Kriteria seleksi kecambah adalah jika panjang tunas telah mencapai 3-5 cm. Tandailah dengan cat putih setiap kecambah yang terpilih. Seleksi kecambah dilakukan setiap minggu sampai pesemaian berumur 3 bulan. Benih yang tidak berkecambah setelah berumur 3 bulan, ataupun kecambah abnormal dikumpulkan dan dibakar atau dibenamkan. Hal ini penting untuk memelihara kebersihan dan juga untuk mencegah sumber penularan hama dan penyakit.

PEMBIBITAN
Pembibitan adalah tempat pertumbuhan kecambah atau bibit hasil seleksi sampai siap tanam. Tempat pembibitan dapat dilakukan pada polibag atau bedeng pembibitan.
  • Persiapkan lahan pembibitan dengan membersihkan dari pohon, rumput, sisa-sisa akar dan kotoran lain. Tanah diolah secara manual, dengan ternak atau traktor pada kedalaman 30-40 cm dan digaru, masing-masing sebanyak 2 kali, sehingga strukturnya gembur dan merata.
  • Buat bedengan setinggi 25 cm sedangkan lebar dan panjang bedengan sesuai dengan kebutuhan (maksimal 25 m).
  •  Antar bedengan dibuat parit drainase dan juga sebagai jalan kontrol selebar 60 cm untuk tanah ringan dan 80 cm pada tanah berat.

Pemindahan Bibit
  •  Kecambah yang terseleksi dicabut dengan besi pengungkit atau cangkul melalui satu sisi benih kemudian tarik benih dengan seluruh akar utama.
  • Potong akar utama, sehingga tersisa 5 cm dari kulit buah.
  • Angkut benih dengan tandu karung/kantong pupuk.
  • Jarak tanam bibit adalah 60 x 60 x 60 cm untuk penanaman pada umur bibit 6 bulan dan sistem tanam bibit segitiga.
  • Tanamlah bibit kelapa dengan mengeluarkan sebagian tanah dibedengan, sehingga letak leher tunas berada ± 2 cm diatas permukaan tanah dan mengarah ke timur.
Gambar Pembibitan sistem bedeng
Pemeliharaan Bibit
Pemeliharaan bibit dilakukan antara lain dengan menyiram bibit dengan air. Pada waktu hujan tidak perlu menyiram dan bila tidak ada hujan, maka dilakukan penyiraman.
Pengendalian gulma serta hama dan penyakit
  •    Penyiangan gulma dilakukan setiap bulan sekali sehingga bibit bebas dari gulma. Pemberantasan gulma diantara barisan bibit dapat juga dilakukan dengan herbisida terutama jika upah buruh mahal
  •    Penyemprotan insektisida dan fungisida dilakukan apabila perlu. Hal ini sangat tergantung serangan hama dan penyakit di pembibitan.
Pemupukan Bibit
        Macam pupuk : Urea, SP-36, dan KCl.
        Takaran pemupukan untuk bibit kelapa umur 1-8 bulan adalah :



Pupuk
(gr/ph)
Umur bibit (bulan)
1
2
3
4
5
6
7
8
N
5
5
5
10
10
10
15
15
P
-
-
15
-
-
-
-
-
K
10
10
10
15
15
15
20
20
Za
10
10
10
20
20
20
30
30
Mg
5
-
5
-
10
-
10
-



SELEKSI BIBIT
Untuk memperoleh bibit yang benar-benar berkualitas baik, maka seleksi di pembibitan merupakan pekerjaan yang sangat penting. Pada kegiatan ini seleksi bibit dilakukan 2 tahap yaitu pada bibit umur 3 bulan dan 6 bulan agar supaya diperoleh bibit yang baik dan seragam.
Pekerjaan seleksi meliputi kegiatan untuk memisahkan tanaman yang kerdil, mati terserang hama/penyakit, bibit yang tumbuh tidak normal. Bibit yang rusak (afkir) tersebut dikeluarkan dari pembibitan kemudian dimusnahkan dan tanaman kelapa yang baik atau sehat siap untuk ditanam.

Sumber :
Suhardiyono. L. 1988. Tanaman Kelapa (Budidaya dan Pemanfaatannya) Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain. 2003. Monograf Agronomi Kelapa. 

Senin, 04 Juli 2011

Pertemuan Gapoktan Se-Kecamatan Poto Tano di Hari Krida Pertanian 2011


Dalam rangka mengisi hari Krida Pertanian tanggal 21 Juni sampai 21 Juli tahun 2011, BPP Poto Tano, berupaya untuk meningkatkan koordinasi dengan seluruh Gapoktan di wilayah ini. Bertepatan dengan hari Kamis tanggal 30 Juni 2011 kemudian dilaksanakan pertemuan untuk membahas 4 agenda utama, yaitu gerakan penyusunan RDK/RDKK, sosialisasi penyusunan programa penyuluhan tahun 2012, monitoring perkembangan dana PUAP pada MT-1 tahun 2011 dan perkembangan Gerakan Desa Mapan di Kecamatan Poto Tano. Pertemuan dihadiri oleh seluruh ketua Gapoktan se-kecamatan dan penyuluh.
Pada sambutan dan pengarahannya, Koordinator BPP, Arham SP menyatakan bahwa hari Krida Pertanian adalah bentuk penghargaan kepada petani, sehingga diharapkan seluruh stakeholder pertanian melakukan kontemplasi untuk mengingat prestasi-prestasi yang berhasil diraih untuk dipertahankan, dan juga mengingat beberapa kegagalan dan hambatan yang dihadapi untuk kemudian dicari solusi yang memuaskan seluruh pihak. Dia juga  mengharapkan agar pertemuan itu dapat menghasilkan kesepakatan tindakan untuk memperbaiki kelembagaan penyuluhan dan kelembagaan petani di Kecamatan Poto Tano. Sembari mengingatkan bahwa tanggal 23 Juni adalah tanggal di mana matahari berada di titik balik Utara dan musim pertama dari pranata mangsa Jawa, maka momentum ini harus digunakan juga sebagai turning point bagi semua pihak untuk memulai lembaran baru interaksi positif antara BPP dan Gapoktan.
Pertemuan sendiri berlangsung dinamis dengan kritik, saran dan pendapat yang terlontar dari pengurus Gapoktan dan penyuluh. Dalam pemaparannya mengenai penyusunan RDKK,  A. Gani, S.Pt. mengingatkan bahwa RDKK harus disusun sendiri oleh kelompok tani dalam sebuah pertemuan kelompok didampingi penyuluh. Penyuluh desa Tuananga dan desa Mantar ini merujuk pada pengalaman musim-musim tanam sebelumnya saat ada beberapa kelompok menyerahkan sepenuhnya penyusunan RDKK kepada penyuluh. Sementara itu, ketua Gapoktan Kokar Makmur desa Kokarlian, Syamsul Arifin mengajak seluruh pengurus Gapoktan se-Kecamatan bersama penyuluh dan KCD Pertanian mengawasi distribusi pupuk bersubsidi karena banyak petani yang mengeluhkan kelangkaan pupuk saat dibutuhkan. Yuwan Gazali pada kesempatan yang sama, dengan merujuk kepada Permentan no. 273 tahun 2007 menyatakan bahwa Petani sebagai pelaku utama pembangunan pertanian melalui musyawarah menyusun Rencana Definitif Kelompok (RDK) yang merupakan rencana kerja usahatani dari kelompoktani untuk satu periode 1 (satu) tahun berisi rincian kegiatan dan kesepakatan bersama dalam pengelolaan usahatani. Dan RDK ini kemudian dijabarkan lebih lanjut menjadi sebuah Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) untuk memenuhi kebutuhan saprodi dan alat mesin pertanian. RDKK dibuat rangkap 3, lembar pertama menjadi arsip kelompok, lembar kedua diserahkan kepada pengecer sebagai pesanan saprodi dan lembar ketiga diserahkan kepada penyuluh pendamping.
Dalam kaitannya dengan penyusunan programa penyuluhan tahun 2012, Zulkarnaen, SP., mengajak pengurus Gapoktan berperan aktif dalam penyusunannya sejak dari kegiatan identifikasi potensi lahan dan agroekosistem, sampai programa selesai disusun, karena menurutnya programa penyuluhan yang baik tidak hanya bersifat top down tetapi merupakan sinergi antara aspirasi petani dari bawah dan program-program pemerintah. Koordinator Arham, SP., kemudian menambahkan bahwa muara dari penyusunan programa penyuluhan adalah jadwal kunjungan dan latihan penyuluh (LAKU), dan beliau juga berjanji akan memberikan jadwal penyuluhan dari masing-masing penyuluh kepada pengurus Gapoktan, sehingga kedua belah pihak, penyuluh dan petani bisa saling mengingatkan mengenai tugas dan kebutuhan petani di wilayahnya.
Sementara itu, pada sesi monitoring perkembangan dana PUAP, masing-masing pengurus Gapoktan penerima PUAP tahun 2008 dan 2010, memaparkan laporan keuangan dan kinerjanya per 30 Juni 2011. Dari presentasi tersebut diperoleh kesimpulan bahwa dana PUAP yang ada terus berkembang, bahkan di Desa Kokarlian disebutkan bahwa saldo di kas Gapoktan terhitung sebesar Rp. 160 juta. Meskipun demikian masih ditemukan kelompok tani yang belum disiplin dalam proses pengembalian pinjaman ke Gapoktan, sehingga disepakati akan diadakan pertemuan dengan difasilitasi oleh penyuluh pendamping dan BPP, antara Gapoktan dengan kelompok tani dimaksud guna mencari pemecahan terbaik agar dana PUAP di Gapoktan dapat dimanfaatkan secara optimal oleh petani.
Akhirnya di bagian akhir pertemuan berhasil disepakati bahwa RDKK akan disusun sendiri oleh kelompok tani dengan didampingi penyuluh, dan itu akan mulai disusun pada bulan Juli 2011. Pengurus Gapoktan dan pengurus kelompok akan berpartisipasi aktif dalam proses penyusunan programa penyuluhan tahun 2012 yang penyusunannya di tingkat desa harus sudah selesai bulan September tahun ini. Dan dalam kaitannya dengan PUAP, disepakati bahwa seluruh dana PUAP harus dimasukkan terlebih dahulu ke rekening Gapoktan sebelum dimanfaatkan kembali, serta akan dilaksanakan pertemuan antara kelompok tani penunggak pengembalian dengan Gapoktan secepatnya untuk memperlancar kembali perkembangan dana PUAP.... (YG)