Usaha
perbaikan produktifitas tanaman kelapa harus dimulai sejak penyediaan bahan
tanaman/bibit mengingat potensi produksi suatu tanaman tergantung pada bahan
tanaman, cara penanganan dan perlakuan yang diberikan. Untuk mendapatkan bibit
kelapa yang baik ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan sehingga didapatkan
pohon kelapa yang menghasilkan buah yang maksimal. Salah satu tahapan awal
untuk mendapatkan pohon kelapa dengan produksi maksimal adalah teknik
penyediaan bibit tanaman kelapa.
Tujuan
pembibitan adalah untuk menghasilkan tanaman yang subur dan sehat dalam waktu
yang relatif singkat. Keuntungan yang diperoleh antara lain : menghasilkan
tanaman yang seragam, berbuah lebih awal dan berproduksi tinggi.
BAHAN TANAM
Buah
yang dijadikan benih diambil dari pohon induk dengan jumlah buah per tandan
lebih dari 7 butir. Benih yang baik mempunyai ciri-ciri:
-
Bebas hama dan penyakit.
-
Ukuran buah normal, tidak terlalu
besar atau kecil tergantung kultivar kelapa.
-
Warna buah kecoklatan dan licin
sebagai tanda matang penuh.
-
Air buah kalau dikocok bunyinya
nyaring
-
Berat buah minimal 1.250 gram untuk
kelapa Dalam.
PERSEMAIAN
Perbanyakan
tanaman kelapa umumnya dilakukan secara generatif dengan menggunakan buah yang
disemai dengan tahapan, sebagai berikut :
Penyiapan
Lahan Pesemaian
Setelah
lokasi pesemaian terpilih, tanah dibersihkan dan diolah sedalam 30-40 cm.
Pengolahan tanah dapat dilakukan secara :
•
Manual, dengan cangkul.
• Buat bedengan pesemaian dengan ukuran
lebar 1.5 m sedangkan panjang bedeng disesuaikan dengan kondisi dan keadaan
setempat, maksimum 25 m. Tinggi bedengan sekitar 25 cm, dan jarak antar
bedengan 80 cm.
•
Dibuat penyangga sebagai penghalang
dari belahan bambu supaya tanah bedengan tidak mudah tererosi.
Penyayatan
Sabut
•
Pertama-tama pilih bidang tempat yang
akan muncul tunas yaitu sisi terlebar dari mata benih.
•
Dengan menggunakan parang tajam,
sayatlah secara hati-hati pada sisi terlebar sedalam 1 cm. Perlakuan ini
ditujukan agar kecambah mudah keluar dan pertumbuhan bibit normal. Hati-hati
menyayat benih yang sudah agak lama dalam perjalanan sejak panen (2 bulan),
karena mata tunas bisa ikut tersayat. Teknik sayatan dapat dibantu dengan
menarik keatas sebagian sabut yang disayat.
- Letakkan benih yang telah disayat pada
bedeng pengecambahan setelah sebagian tanah dikeluarkan ke samping bedeng.
- Butiran kelapa disusun berderet saling
bersinggungan, posisi agak miring, dengan bagian yang disayat berada diatas.
- Barisan benih disusun secara zig-zag
dengan arah sayatan satu arah.
- Sebagian tanah yang dikeluarkan
semula, dikembalikan lagi kesamping benih dan jejal kedalam rongga-rongga
antara buah kelapa, sampai padat dan rata dengan jari tangan. Sayatan jangan
sampai tertimbun tanah.
Pemeliharaan
Pesemaian
- Penyiraman benih dilakukan dua kali
sehari pada musim kemarau, sedangkan musim hujan cukup dilakukan sekali sehari,
atau tergantung curah hujan. Penyiraman telah cukup, jika sayatan ditekan akan
nampak keluar air.
- Pencegahan hama dan penyakit
dipesemaian perlu dilakukan setiap bulan. Apabila diperlukan gunakan
insektisida dan fungisida secara terpisah. Dosis yang dipakai menurut takaran
yang dianjurkan. Penyemprotan pestisida dilakukan secara merata pada seluruh
benih/kecambah.
- Penyiangan gulma yang tumbuh di pesemaian
dilakukan setiap bulan. Gulma dicabut, dikumpulkan dan dibakar.
Seleksi
Kecambah
Tujuan
seleksi kecambah adalah untuk memilih benih kelapa yang telah berkecambah dan
seragam sebelum dipindahkan pada polibag atau bedeng pembibitan. Kriteria
seleksi kecambah adalah jika panjang tunas telah mencapai 3-5 cm. Tandailah
dengan cat putih setiap kecambah yang terpilih. Seleksi kecambah dilakukan
setiap minggu sampai pesemaian berumur 3 bulan. Benih yang tidak berkecambah
setelah berumur 3 bulan, ataupun kecambah abnormal dikumpulkan dan dibakar atau
dibenamkan. Hal ini penting untuk memelihara kebersihan dan juga untuk mencegah
sumber penularan hama dan penyakit.
PEMBIBITAN
Pembibitan
adalah tempat pertumbuhan kecambah atau bibit hasil seleksi sampai siap tanam.
Tempat pembibitan dapat dilakukan pada polibag atau bedeng pembibitan.
- Persiapkan lahan pembibitan dengan membersihkan dari pohon, rumput, sisa-sisa akar dan kotoran lain. Tanah diolah secara manual, dengan ternak atau traktor pada kedalaman 30-40 cm dan digaru, masing-masing sebanyak 2 kali, sehingga strukturnya gembur dan merata.
- Buat bedengan setinggi 25 cm sedangkan lebar dan panjang bedengan sesuai dengan kebutuhan (maksimal 25 m).
- Antar bedengan dibuat parit drainase dan juga sebagai jalan kontrol selebar 60 cm untuk tanah ringan dan 80 cm pada tanah berat.
Pemindahan
Bibit
- Kecambah yang terseleksi dicabut dengan besi pengungkit atau cangkul melalui satu sisi benih kemudian tarik benih dengan seluruh akar utama.
- Potong akar utama, sehingga tersisa 5 cm dari kulit buah.
- Angkut benih dengan tandu karung/kantong pupuk.
- Jarak tanam bibit adalah 60 x 60 x 60 cm untuk penanaman pada umur bibit 6 bulan dan sistem tanam bibit segitiga.
- Tanamlah bibit kelapa dengan mengeluarkan sebagian tanah dibedengan, sehingga letak leher tunas berada ± 2 cm diatas permukaan tanah dan mengarah ke timur.
Pemeliharaan
bibit dilakukan antara lain dengan menyiram bibit dengan air. Pada waktu hujan
tidak perlu menyiram dan bila tidak ada hujan, maka dilakukan penyiraman.
Pengendalian gulma serta hama dan
penyakit
- Penyiangan gulma dilakukan setiap bulan sekali sehingga bibit bebas dari gulma. Pemberantasan gulma diantara barisan bibit dapat juga dilakukan dengan herbisida terutama jika upah buruh mahal
- Penyemprotan insektisida dan fungisida dilakukan apabila perlu. Hal ini sangat tergantung serangan hama dan penyakit di pembibitan.
Pemupukan
Bibit
•
Macam pupuk : Urea, SP-36, dan KCl.
•
Takaran pemupukan untuk bibit kelapa
umur 1-8 bulan adalah :
SELEKSI BIBIT
Pupuk
(gr/ph)
|
Umur bibit (bulan)
|
|||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
|
N
|
5
|
5
|
5
|
10
|
10
|
10
|
15
|
15
|
P
|
-
|
-
|
15
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
K
|
10
|
10
|
10
|
15
|
15
|
15
|
20
|
20
|
Za
|
10
|
10
|
10
|
20
|
20
|
20
|
30
|
30
|
Mg
|
5
|
-
|
5
|
-
|
10
|
-
|
10
|
-
|
SELEKSI BIBIT
Untuk
memperoleh bibit yang benar-benar berkualitas baik, maka seleksi di pembibitan
merupakan pekerjaan yang sangat penting. Pada kegiatan ini seleksi bibit dilakukan
2 tahap yaitu pada bibit umur 3 bulan dan 6 bulan agar supaya diperoleh bibit
yang baik dan seragam.
Pekerjaan
seleksi meliputi kegiatan untuk memisahkan tanaman yang kerdil, mati terserang
hama/penyakit, bibit yang tumbuh tidak normal. Bibit yang rusak (afkir)
tersebut dikeluarkan dari pembibitan kemudian dimusnahkan dan tanaman kelapa
yang baik atau sehat siap untuk ditanam.
Sumber :
Suhardiyono.
L. 1988. Tanaman Kelapa (Budidaya dan Pemanfaatannya) Penerbit Kanisius.
Yogyakarta.
Balai
Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain. 2003. Monograf Agronomi Kelapa.
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
BalasHapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut